Catatan Masa Lalu Yang Terlupakan

A Last Letter for November

Tidak ada komentar
Kepada November.

Mungkin ini adalah tulisan terakhir dariku diantara tulisan-tulisan yang memang tidak pernah tersampaikan kepadamu.

Selamat datang kembali, masih... hari ini masih hujan seperti hari-hari lainnya di November.
Tak terasa sudah hampir setahun berlalu dan kau selalu saja berada disana tepat satu bulan sebelum sebuah awal bermula.

Kau tahu? Tidak banyak lagu yang berbicara tentangmu. Ya, memang tidak ada yang unik dari keberadaanmu yang mungkin bisa di jadikan inspirasi untuk orang-orang, pun untukku. Hei, mungkin ada hal menarik tentang keberadaanmu! Ya aku tahu, itu tentang kisah sebuah permulaan atau bahkan mungkin sebuah perpisahan?

Berbicara tentang kisah, kau mengingatkanku akan sesuatu. 

Kisah yang pertama adalah tentang hujan, sepertinya sudah banyak cerita tentang hujan dan dirimu, November. Aku tidak tahu bagaimana semua kisah itu berkaitan danganmu, mungkin karena kisah sedih identik dengan hujan barang kali? Ah, seperti yang kau tahu aku sangat menyukai hujan, tapi mungkin tidak dengan dirimu juga kenangan.

Kisah yang kedua adalah tentang kebahagiaan. Kisah ini ku alami sendiri, errr mungkin bukan aku, tapi orang lain namun ku lihat nyatanya. Ada kisah tentang awal mula, menurutku ini kisah paling bahagia yang pernah diciptakan Tuhan didunia. Tentang perwujudan sebuah harapan dan cinta manusia. Kisah lainnya adalah tentang penyatuan, entah sekarang aku tidak terlalu mengerti tentang seberapa membahagiakannya itu. Setidaknya, ada wajah yang tersenyum dari banyak orang disana, ya aku yakin berarti memang demikian adanya. Untuk mereka, tak lupa seungkap selamat ku sampaikan, November.

Dan kisah yang terakhir adalah tentang dirinya. Tak perlu ku jelaskan panjang lebar, kau pasti mengerti November karena sudah kutulis dalam tulisan-tulisanku yang lalu. Tidak lupa doaku akan kebahagiaannya yang hadur bersama rinduku. Hei apakah kau tidak lupa menyampaikan itu padanya, November? Sudah terlalu lama rasanya kisah ini ada, apakah ini saatnya untuk berhenti sejenak dan mecari kisah baru? Ayolah November beritahu aku, setidaknya hanya kau yang paling mengerti tentang kisahku. Tidak, bukan artinya aku tidak bahagia, hanya saja rasanya cukup untuk di cukupkan, aku tahu itu tidak mudah karena memang kisah ini sudah terlalu jauh dan menjadi sebuah ketidakterbatasan, aku takut suatu saat tidak mampu lagi untuk mengakhirinya. Tentang endingnya? Aku bahkan tidak pernah tau bagaimana akhirnya, yang ku tahu hanya cukup menjalaninya karena kisah ini sesungguhnya adalah tentang dia bukan aku.

Jadi bagaimana?

Ah begini saja, cukup kau sampaikan pesan ini untuknya, bunyinya adalah
"Selamat Ulang Tahun, Kamu!"
Lalu...
"Semoga Kebahagiaan selalu menyertaimu, jangan pernah kehilangan senyum indah itu."
Pastikan kau menyampaikannya, November!!!
"Semoga dia bisa membaca pesanku walau dalam gelap, karena cahaya tidak selalu menampakkan semuanya."

Terima kasih sudah mau mendengar kisahku, kuharap tahun depan sudah tidak lagi menyapamu dengan kenangan juga semoga ini akan menjadi awal dari permulaan baru, untukku.

Sampai jumpa lagi, November.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

SIlahkan tinggalkan komentar