Kaki Tangan

Catatan Masa Lalu Yang Terlupakan

Diantara Polusi Ibu Kota

Sudah lewat tengah malam saat aku mulai menulis kalimat pertama ini.
Rupanya sunyi masih sama, masih tanpa ada sapa dari dirimu yang entah kini sedang merindu siapa.

Rupanya aku masih mendabanya.

Kini tahun berlalu, kulihat kau sudah menemukan jalanmu, aku turut bahagia untuk itu. Lalu perasaannya? Entahlah, aku tidak ingin menerka-nerka pada siapa, hanya dari secuil berita yang kau bagikan dilinimasa.

Kadang aku bertanya, kapan semua ini akan bermuara. Menjadi titik awal bagimu dan mungkin akhir bagiku, setidaknya aku harus kembali mengosongkan residu perasaan yang ku biarkan, seolah-olah sengaja barangkali harapan itu ada. Padahal, aku tau betul, tak mungkin!

Oh! Ingatkan diriku untuk menyanyikan paling tida Seventeen atau mungkin Wedding dress untuk menghiasi linimasaku dihari yang kau sebut bahagia itu.

Kau tahu? Aku tiba-tiba saja ingin menulis ini semua karena sebuah lagu. Lagu yang pernah menjadi sebuah soundtrack drama korea. Coba tebak! Sekarang aku menikmati apa yang mungkin dulu atau bahkan sekarang masih kau gemari! Namun kita tidak pernah bisa untuk sekedar bertukar pesan bahkan hanya untuk sekedar berbagi rekomendasi. Pun begitu dengan lagu, aku yakin kau cukup sering mendengarkan solois yang kebetulan juga sampai ku buat playlistnya diantara daftar putarku. Anggap saja itu semua terkaan, karena aku sudah terdengar seperti seorang penguntit HA!

Ah saking asyiknya aku menulis sampai-sampai lupa tentang judul lagu yang membuatku ingin menulis ini semua.

Ya, A Poem Titled You. Selamat tidur.

A Last Letter for November

Kepada November.

Mungkin ini adalah tulisan terakhir dariku diantara tulisan-tulisan yang memang tidak pernah tersampaikan kepadamu.

Selamat datang kembali, masih... hari ini masih hujan seperti hari-hari lainnya di November.
Tak terasa sudah hampir setahun berlalu dan kau selalu saja berada disana tepat satu bulan sebelum sebuah awal bermula.

Kau tahu? Tidak banyak lagu yang berbicara tentangmu. Ya, memang tidak ada yang unik dari keberadaanmu yang mungkin bisa di jadikan inspirasi untuk orang-orang, pun untukku. Hei, mungkin ada hal menarik tentang keberadaanmu! Ya aku tahu, itu tentang kisah sebuah permulaan atau bahkan mungkin sebuah perpisahan?

Berbicara tentang kisah, kau mengingatkanku akan sesuatu. 

Kisah yang pertama adalah tentang hujan, sepertinya sudah banyak cerita tentang hujan dan dirimu, November. Aku tidak tahu bagaimana semua kisah itu berkaitan danganmu, mungkin karena kisah sedih identik dengan hujan barang kali? Ah, seperti yang kau tahu aku sangat menyukai hujan, tapi mungkin tidak dengan dirimu juga kenangan.

Kisah yang kedua adalah tentang kebahagiaan. Kisah ini ku alami sendiri, errr mungkin bukan aku, tapi orang lain namun ku lihat nyatanya. Ada kisah tentang awal mula, menurutku ini kisah paling bahagia yang pernah diciptakan Tuhan didunia. Tentang perwujudan sebuah harapan dan cinta manusia. Kisah lainnya adalah tentang penyatuan, entah sekarang aku tidak terlalu mengerti tentang seberapa membahagiakannya itu. Setidaknya, ada wajah yang tersenyum dari banyak orang disana, ya aku yakin berarti memang demikian adanya. Untuk mereka, tak lupa seungkap selamat ku sampaikan, November.

Dan kisah yang terakhir adalah tentang dirinya. Tak perlu ku jelaskan panjang lebar, kau pasti mengerti November karena sudah kutulis dalam tulisan-tulisanku yang lalu. Tidak lupa doaku akan kebahagiaannya yang hadur bersama rinduku. Hei apakah kau tidak lupa menyampaikan itu padanya, November? Sudah terlalu lama rasanya kisah ini ada, apakah ini saatnya untuk berhenti sejenak dan mecari kisah baru? Ayolah November beritahu aku, setidaknya hanya kau yang paling mengerti tentang kisahku. Tidak, bukan artinya aku tidak bahagia, hanya saja rasanya cukup untuk di cukupkan, aku tahu itu tidak mudah karena memang kisah ini sudah terlalu jauh dan menjadi sebuah ketidakterbatasan, aku takut suatu saat tidak mampu lagi untuk mengakhirinya. Tentang endingnya? Aku bahkan tidak pernah tau bagaimana akhirnya, yang ku tahu hanya cukup menjalaninya karena kisah ini sesungguhnya adalah tentang dia bukan aku.

Jadi bagaimana?

Ah begini saja, cukup kau sampaikan pesan ini untuknya, bunyinya adalah
"Selamat Ulang Tahun, Kamu!"
Lalu...
"Semoga Kebahagiaan selalu menyertaimu, jangan pernah kehilangan senyum indah itu."
Pastikan kau menyampaikannya, November!!!
"Semoga dia bisa membaca pesanku walau dalam gelap, karena cahaya tidak selalu menampakkan semuanya."

Terima kasih sudah mau mendengar kisahku, kuharap tahun depan sudah tidak lagi menyapamu dengan kenangan juga semoga ini akan menjadi awal dari permulaan baru, untukku.

Sampai jumpa lagi, November.

Kompas

dititik tergelap dari malam menjelang fajar ada jiwa yang terus meratap nanar.
lagi, aku menyapamu lewat embun yang belum tentu kau temukan pagi ini.

seakan kehabisan kata untuk menerjemahkan ribuan kata rindu menjadi sebuah kalimat yang tak tersiratkan pengharapan, kugunakan topengku untuk membuat sebuah senyuman, melemparkan sebuah tawa, menyenandungkan nada hingga orang-orang akan mengira aku bahagia dan biasa saja.

bagaimana harimu hingga sejuta ingin tahu tercipta diotakku? 
aku yakin realita tak semenarik itu tapi vakum mu bisa membuat lubang sebesar itu.

ah, aku mulai bosan.
kini ku kembali memikirkan untuk apa berjuang begitu keras?
apa yang ingin aku buktikan?
dan apa yang sebenarnya ku kejar?
toh, nyatanya jawabannya tidak kamu.

layaknya kompas, kau pernah menjadi penunjuk arah, menjadi sebuah titik temu dari semua paling "aku".
namun kini kehilanganmu adalah kegelapan terpekat dalam dimensiku, hingga aku mencari sinyal cahaya mercusuar kehadiranmu,
atau aku harus menunggu matahari yang lebih terang?


Another November Rain

Diantara malam dan dini hari saat mata ini tak mampu untuk terlelap.
Akan ada kamu disetiap lamunanku. Diantara rintik hujan malam ini.
Ada rindu akan kenangan yang pernah berlalu.
Cerita ini memang sudah usai.
Namun, akan selalu ada sisa-sisa ingatan tentang bagaimana kamu pernah ada disetiap chat yang aku kirimkan.
Kau tahu, kadang rindu itu bisa menjadi terlampau berat.

Kamu apa kabar?
Bagaimana hobimu masih sama?
Masih suka makanan yang sama?
Bagaimana dia yang sekarang?
Rasanya tanpa kehadiranmu sekarang hidupku jadi biasa-biasa saja.

Sudah mulai musim hujan sekarang.
Jaga kesehatamu, kau mudah sakit bukan?
Aku ingat biasanya kala hujan seperti ini dulu selalu ada keluhmu tetang pilekmu yang tiba-tiba kambuh.
Lucu ya? kadang aku mengingat detail sekecil itu padahal aku lumayan pelupa untuk beberapa hal.

Tak terasa sudah setahun sejak terakhir umurmu bertambah dan kau masih disini kala itu.
Memang tak ada hal spesial yang bisa ku lakukan untukmu setiap tahunnya.
Ya aku memang begini adanya tak ada yang bisa ku banggakan.

Harapanku untukmu di umur yang baru ini, semoga semakin dewasa.
Senantiasa didekatkan dengan orang-orang yang bisa jagain kamu.
Semoga selalu bisa membanggakan orang tua dan lebih dekat lagi dengan Tuhan.

Selamat ulang tahun.

Pulang

Pergilah, maka kau akan mengerti arti pulang.
Sebuah rindu akan tempat yang nyaman dan hangat ditengah riuh ramai dunia.
Tempat dimana kamu dapat menjadi apa adanya.
Sebuah telinga yang akan selalu mendengarkan semua cerita.

Pulanglah, dan aku akan menunggumu disana.
Tentang kenangan yang pernah ada .
Menyeruak diantara rindu bersama lara.
Diantara sepi hening menyapa.
Kembalilah, bila senja tak lagi seindah biasanya.
Akan selalu ada pagi yang merindukanmu.
Diantara ranum suara angin.
Disela kenangan yang menyisakan luka.

Tegarlah, bila kau terluka akan cinta.
Ingatlah, aku merindukanmu hingga pada waktunya.
Tersenyumlah, bila nanti kau tak temukan aku menua.
Dan bebaslah, karena aku akan belajar melupa.

Darimu, Aku Belajar Mengikhlaskan

Ada sesak saat melihatmu.
Ada pahit yang mengisi ketidakhadiranmu.
Ada luka yang tercipta saat tak bisa memilikimu.

Pernah kau berpikir mengapa sesuatu tidak di takdirkan untukmu?
Bersabarlah, mungkin sesuatu itu belum di takdirkan untukmu saat ini atau memang sesuatu itu bukan ditakdirkan untukmu.
Entah, kadang jatuh cinta sama menyakitkannya. 
Padahal, jatuh cinta harusnya membuatmu bahagia kan?

Tidak ada yang salah dengan jatuh cinta.
Hanya saja kadang kita jatuh cinta pada orang atau waktu yang salah.
Lantas, haruskah kita menyalahkan dunia untuk itu?
Tidak.

Saat kau pergi, ada banyak yang akan kurindukan.
Aku akan merindukan senyumanmu.
Merindukan suaramu.
Merindukan teduh tatap matamu.
Dan yang akan paling aku rindukan adalah rambut kuncir kuda-mu yang aku yakin kau sendiri tidak pernah menyadari keindahkan akan itu.

Rasanya lucu bila mengingat bagaimana kita bertemu, pertama melihatmu di kegiatan kampus dan aku hanya berani mengagumimu tahun demi tahun berlalu.
Menatapmu dari jauh saja rasanya sudah menyenangkan, kala itu mengenalmu lebih jauh hanya angan.
Hingga, dunia bekerja dengan cara yang unik dari kekonyolan - kekonyolan dan bercandaan antar sahabat kita dipertemukan lagi dengan jarak yang lebih dekat, dengan sedikit kebohongan mereka meyakinkanmu. Setangkai bunga, sejabat tangan dan sebuah foto dengan senyuman. Sungguh, akan sulit rasanya melupakan malam itu.

Apakah itu mendekatkan kita? Rasanya, tanpa kesengajaan - kesengajaan mereka kita takan pernah bisa sedekat ini, setidaknya aku merasa jarak kita sudah jauh lebih dekat dibanding hanya sebagai orang asing. Walau, kadang aku masih merasa demikian.
Aku masih diriku dan tentu saja dirimu. Kita sering bercerita hampir semuanya tentang  dirimu, nampaknya kau tak begitu tertarik dengan cerita tentangku. Tak apa, percayalah aku menikmatinya.

Percayalah, sampai saat ini aku masih berharap menjadi yang kau andalkan, namun harapan tetaplah harapan. 
Nyatanya, dari berkirim pesan yang dulu mampu bersambung berhari-hari hingga kini yang tinggal ada disaat kau didapati sepi.
Sebegitu berisiknya kah caraku mencintaimu? Serisih itukah dirimu akan perasaanku? Hingga, kau harus membiarkan jarak ini semakin lama semakin menjauh? Entah, aku tak menemukan jawaban.

Apa kau kini sudah menemukan orang yang mampu mengisi hari-harimu? Setidaknya buat dunia atau minimal aku tahu. Karena ada seseorang yang masih berharap disini. Beritahu aku agar aku melupakan dan mengikhlaskan, setidaknya apapun alasan penolakan itu katakanlah.

 

Draft #1

Kamu, berbahagialah.

Kamu yang disana berbahagialah, berbahagialah selagi waktu masih bersamamu. Tak perlu kau memikirikanku, Aku tak pernah ada disana bukan? Aku hanya figuran, sekedar peran pembantu dalam kebahagianmu. Bodohnya lagi Aku jatuh cinta padamu.

Sekarang pukul satu malam, Aku masih belum tidur dan Aku merindukanmu. Tapi kau tidak kan? Diiringi alunan musik dan nyanyian merdu Payung Teduh, Aku mengenangmu. Mengenangmu atas bahagia. Entah, layak kah dia disebut bahagia karena terlalu kecil, luka ini lebih banyak.

Bersama hujan kutulis ini sekedar untuk menyapamu, mungkin. Ah, Aku lupa kau bahkan tidak suka membaca hal - hal semacam ini. Jadi, biarkan Aku menulis meresap kata dalam lara. Kau tidak mengerti ? Gunakan hatimu, bila masih tak menemukan jawaban tersenyumlah. Karena, ditulisan ini terlalu banyak luka. Kau takkan mampu menahan air mata, benarkah ?

Apakah Aku pernah bercerita kalau aku tidak suka senja, bukan benci hanya tidak menyukainya? Aku tidak menyukai senja karena dia angkuh, dia selalu seenaknya saja sendiri pergi tak pernah perduli, kamu kah? Aku lebih suka pagi, dia seakan memberikan harapan baru dan alasan untuk tersenyum atau malam. Aku lebih menyukai malam dia tenang tak banyak bicara, senyap namun selalu mengamati pagi akan datang. Kau tahu, senyuman malam jauh lebih indah, andai itu kamu.

Andai jatuh cinta bisa memilih, Aku lebih memilih jatuh cinta pada orang lain. Aku ragu, nampaknya Aku akan tetap jatuh cinta padamu. Kau tahu? sedikit bahagia ku mencintaimu, namun tetap saja aku mencintaimu. Kau tak sadar? Bodoh sebegitu tidak pekanya kah dirimu. Ayolah Kau pasti sadar jangan bercanda.

Sekarang apa yang bisa Aku lakukan ? Kau, dan aku merindukanmu. Percuma Aku sampaikan perasaan ini, Kau tetap tidak perduli kan ? Aku siapa ? Masih figuran, tak penting Aku matipun ragu kau masih mengenangku.

Aku terlalu banyak berharap? Tak perlu senaif itu, orang jatuh cinta mana di dunia yang tidak berharap bisa lebih dari hanya sekedar jatuh cinta yaitu juga di cintai oleh orang yang dicintainya. Ah itu bagian paling mustahil dari cerita ini. Andai itu terjadi ingat janjiku, akan ku jadikan Kau orang paling bahagia.

Semoga saja semuanya tak menjadi penyesalan pada akhirnya. Disaat kau mulai sadar Aku mencintaimu dan Kau rasakan hal yang sama namun Aku sudah jauh pergi. Terlambat.